Sabtu, 25 April 2015

WisataKuliner Bandung - Es Durian Pak Aip


Wisata Kuliner Indonesia #369
Kuliner Bandung
Es Durian Pak Aip
Jl. Tubagus Ismail No. 5 - Bandung
Telp: 022 - 2512626 / 085221403120


Alkisah, di tahun 90an ada sebuah kantin berbentuk foodcourt yang terkenal yang berada di ruas Jl Tubagus Ismail Bandung, namanya Kantin Sakinah. Para mahasiswa yang kampusnya berada  tidak jauh dari jalan tersebut seperti ITB dan UNPAD, pasti mengenal kantin ini. Beberapa penjaja makanan ada di kantin ini seperti mie ayam, es buah, siomay dan lain-lain. Tapi ada dua jajanan yang paling banyak diburu di Kantin Sakinah ini: Mie Ayam dan Es Duren, hingga nama kantin ini pun melekat pada dua jajanan ini: Mie Ayam Sakinah dan Es Duren Sakinah. Orang harus sabar menunggu jika memesan dua jajanan ini karena cukup banyaknya antrian pesanan. Tampaknya hanya di tempat inilah kita bisa menyantap mie ayam sekaligus dengan dessert es duren. Tapi entah sejak kapan, sang penjaja es duren tidak lagi bergabung dengan Kantin Sakinah, dia pindah ke sebuah ruko di ruas jalan Tubagus Ismail Raya, hanya sekitar 50 meter dari tempat asalnya. Es Durian Pak Aip, itulah "branding" baru dari es duren ini, mengambil nama sang empunya.

Beberapa butir duren utuh dengan bijinya di sajikan dengan es serut dan susu kental manis dan gula putih, inilah menu Es Durian Original dari Es Durian Pak Aip. Olahan sederhana inilah yang sejak di kantin Sakinah bisa kita temukan. Mungkin terlihat biasa, tapi keterampilan Pak Aip dalam memilih bahan baku utama, alias duriannya yang membuat Es Durian di tempat ini istimewa. Duriannya legit dan nonjok, bener-bener duren pilihan. Es Durian Pak Aip ini memang berbeda dengan sajian es/sop duren yang terkenal di kota lainnya seperti Es Durian Ganti Nan Lamo dari Padang atau Sop Duren Lodaya di Bogor dimana durian diolah terlebih dahulu menjadi "saus" yang dihidangkan dengan es, sedangkan di sini durian disajikan utuh. Selain Es Durian Original, sekarang kita juga bisa menemukan varian lainnya di tempat ini seperti Originally Soup Durian yang pake santan, Browny Sugar dengan gula merah, Strawberry crush dengan tambahan es krim strawberry, Double chocolate yang ikut menghadirkan es krim cokelat dan susu kental manis cokelat dan masih banyak menu es durian lainnya. Harga satu porsi Es Duren Original adalah Rp. 24.000,-, sedangkan menu lainnya berkisar antara Rp. 24-27ribu.

Berjualan Es Duren sejak 1987, Pak Aip bisa dikatakan sebagai pelopor Es Durian di Bandung. Ya memang pada saat itu mungkin hanya Pak Aip yang menjual jenis kuliner ini. Fakta yang menarik adalah sejak ditinggal Pak Aip, tempatnya di Kantin Sakinah diisi oleh pedagang es durian lainnya. Tapi "kualitas" es durian yang disajikan masih kalah dengan es durian Pak Aip. Sebaliknya, kedai Es Durian Pak Aip juga menyajikan Mie Ayam sebagi ganti "partner"nya di Kantin Sakinah, dan sama, rasa mie ayam di kedai Pak Aip ini masih kalah jika dibandingkan dengan Mie Ayam Sakinah. Karena lebih dikenal dengan Es Durian Sakinah, maka sekarang Es Durian Pak Aip juga memasang "embel-embel" Sakinah di belakangnya, mungkin dengan tujuan agar para pelanggannya tidak tertukar dengan penjaja es duren lainnya. Saat ini Pak Aip sudah membuka banyak cabang kedai es durennya di beberapa titik di kota Bandung seperti di Jl Merdeka, Plaza IBCC (Jl Ahmad Yani), Jl Setiabudi, Kebonjati dan sebagainya. Bahkan sudah dapat ditemukan di Jakarta yaitu di Mal Taman Anggrek dan Mal Kelapa Gading. Jadi buat kamu penggemar durian, bookmark halaman ini agar tahu kemana harus pergi jika harus berburu kuliner duren di Bandung :)

Peta Alamat Es Durian Pak Aip:



Sabtu, 18 April 2015

WisataKuliner Bogor - Sate H. Ismail


Wisata Kuliner Indonesia #368
Kuliner Bogor
Sate H. Ismail
Jl. Ceremai Kios 9-10, Taman Kencana - BOGOR
Telp: 0856 97080700


Ketika Presiden Jokowi memutuskan untuk "berkantor" di Istana Bogor, mengundang banyak masyarakat dan media mengarahkan matanya ke salah satu istana kepresidenan yang terkenal dengan kawanan rusanya ini. Salah satu yang menjadi topik adalah, apakah jamuan yang disajikan kepada para tamu di istana Bogor ini. Sebuah koran harian nasional di salah satu edisinya menghadirkan tulisan ringannya menyebutkan bahwa salah satu sajian yang disiapkan untuk para tamu di Istana Bogor adalah sate yang didatangkan dari penjaja sate yang berasal dari kawasan Taman Kencana. Saya langsung menebak, pasti sate yang dipesan oleh istana ini adalah Sate H. Ismail, yang memang berjualan setiap harinya di kawasan Taman Kencana. Untuk mengkonfirmasi hal tersebut, saya sempatkan untuk bersantap di sana sambil bertanya-tanya. "Betul pak, sate kita memang sering dipesan untuk Istana Bogor", aha... tebakan saya tidak salah. Sate H. Ismail memang sudah melegenda sebagai salah satu penjual sate madura di Bogor yang sudah membakar satenya sejak tahun 60an. Apa yang menjadi keunggulan dari Sate H. Ismail ini sehingga bisa bertahan selama itu?

Sate yang disediakan di sini, seperti umumnya para penjual sate lainnya, adalah Sate Kambing dan Sate Ayam. Sate kambingnya disajikan dengan bumbu kecap yang tersaji dengan potongan tomat, bawang merah dan cabe rawit. Tanpa bumbupun kita akan merasakan aroma legit dari kecap yang meresap ke dalam setiap serat dagingnya. Tak perlu usaha keras untuk dapat melepaskan satu persatu potongan daging kambing dari tusukannya. Cita rasa dan kelembutan daging kambing ini yang membuat banyak pelanggannya sulit untuk berpaling. Setiap tusuk Sate Kambing H Ismail disajikan tanpa lemak, tapi kadang terselip ati. Nikmati bersama sepiring nasi hangat dan acar, beressss... Satu porsi, yang berisi 10 tusuk, sate kambing di tempat ini cukup ditebus dengan harga Rp. 26.000.

Sate Ayam H. Ismail juga tak kalah istimewa, berisi potongan daging ayam tanpa lemak, sate ayam ini diguyur dengan bumbu kacang manis dan taburan bawang goreng. Olahan sate ayam ini juga menghasilkan sajian yang bikin ketagihan, daging ayam yang digunakan tampak telah diseleksi dengan baik menghasilkan potongan sate dengan tekstur yang terjaga. Yang paling suka adalah olahan bumbu kacangnya, tidak kasar juga tidak lembut, dengan rasa manis dan timpalan aroma gurih khas kacang tanah. Untuk satu porsi sate ayam berisi 10 tusuk kita cukup menebusnya dengan harga Rp. 16.000 saja.

"Abah sih udah jualan sejak tahun 65, tapi dulu awalnya jualan keliling. Baru tahun 70 menempati tempat yang sekarang ini, di kawasan Taman Kencana" begitu tutur penerusnya yang tengah melayani pelanggan di balik meja kasir. Tak heran jika Sate H. Ismail ini juga lebih banyak dikenal oleh orang Bogor dengan sebutan Sate Taman Kencana. Jadi, kalau dihitung-hitung H. Ismail sudah berjualan sate selama setengah abad! Dan sampai sekarang Abah, begitu biasa H. Ismail dipanggil, masih sering turun membantu melayani pelanggan di kiosnya. Bahkan nomer hapenya pun dipajang buat orang yang mau memesan sate via telepon. Sebuah totalitas sejati dari seorang legenda kuliner. Tak salah jika Istana Bogor menghadirkan Sate H. Ismail ini sebagai sebuah jamuan istana. Jadi jika ingin tahu lezatnya sate yang disajikan di Istana Bogor, datang saja ke kedai kecil ini di kawasan Taman Kencana untuk menikmatinya.

Peta Lokasi / Alamat Sate H. Ismail (Taman Kencana)


Yuk berburu Kuliner di Kota Bogor lainnya di sini.

Selasa, 14 April 2015

WisataKuliner Sabang - Rujak Aceh KM 0


Wisata Kuliner Indonesia #368
Kuliner Sabang - Aceh
Rujak Aceh
Tugu Kilometer 0 - Sabang


Tugu Kilometer 0 adalah destinasi wajib jika kita berkunjung ke Kota Sabang, Pulau Weh, Provinsi Aceh. Kenapa? Karena inilah simbol titik paling timur dari negara Indonesia. Sayangnya ketika saya datang di bulan Maret 2015 lalu, tugu ini tengah dalam masa renovasi sehingga keindahannya berkurang. Tapi ini tetap tidak meyurutkan para pelancong di Sabang untuk berkunjung ke tempat ini. Dan juga tidak menyurutkan saya untuk mengunjungi salah satu kedai di sana yang menawarkan sesuatu sesuai dengan yang tertulis di mejanya: Rujak Aceh. Seorang ibu muda menyambut saya yang langsung memesan seporsi rujak aceh yang dia jajakan. Salah satu ciri khas yang langsung nampak dari rujak aceh ini adalah buahnya yang dipotong kecil-kecil, terlihat potongan aneka buah seperti: timun, mangga muda, jambu air, bengkuang, belimbing, nanas dan pepaya. Bumbu baru disiapkan setelah kita pesan, di atas cobek potongan buah disandingkan dengan kacang tanah yang sudah dihaluskan dan ditambahkan garam dan cabai sesuai selera. Setelah digerus barulah ditambahkan gula merah yang sudah dicairkan kemduan diaduk rata dengan potongan buah yang sudah disiapkan sebelumnya. Terakhir taburan potongan kacang tanah melengkapi sajian Rujak Aceh ini. Rasa manis, pedas dan asam yang khas langsung menyeruak di rongga mulut saya begitu saya pertama mencicipinya. Ini bukan rujak biasa, ada rasa yang beda.

"Jangan pernah bilang namanya Rujak Aceh kalau tidak pake buah kawista dan buah rumbia, rasa asam dari rujak aceh itu asalnya dari buah itu", begitu ujar sang ibu penjual rujak aceh ini. Saya kemudian mencicipi buah kawista, atau sering disebut sebagai buah batok karena bentuknya seperti batok kelapa kecil. Rasa asam sepat yang kuat dan aroma harum langsung terasa dari potongan kecil buah kawista ini yang diberikan oleh sang ibu. Sementara buah rumbia wujudnya sepintas mirip buah sirsak tapi dengan kulit yang keras dan ukuran yang lebih kecil. "Rujak Aceh punya rasa asam segar yang berbeda ya gara-gara buah kawista dan rumbia ini", sambungnya. Satu porsi Rujak Aceh ini dapat ditebus dengan harga Rp. 9.000,-. Dan kesegarannya dapat membantu kita melawan sengatnya terik matahari di Tugu KM-0 ini.

Rujak Aceh merupakan salah satu kuliner Aceh yang wajib dicicipi jika berkunjung ke Serambi Mekah ini. Tidak hanya di Sabang, penjaja rujak Aceh juga dapat kita temui di kota-kota lainnya termasuk di ibu kota provinsi, Banda Aceh. Tapi menikmati Rujak Aceh di KM 0, titik paling barat Indonesia memang memberikan nuansa lain. Paling tidak selesai menyantap rujak kita dapat langsung mengabadikan kehadiran kita di Tugu KM-0. Selfie tampaknya wajib jika di tempat monumental seperti ini :)

Yuk berburu kuliner Aceh lainnya di sini!

Senin, 13 April 2015

WisataTaman Wisata Kuliner Sabang


Wisata Kuliner Indonesia #367
Kuliner Sabang - Aceh
Sate Gurita
Taman Wisata Kuliner Sabang


Sate Gurita, menu ini mungkin tidak mudah untuk ditemukan di kota lain di Indonesia, tapi tidak di kota Sabang. Ya, Sate Gurita memang menjadi salah satu ikon kuliner di kota Sabang, tidak sulit kita temukan beberapa penjual sate gurita di kota ujung Barat Indonesia ini. Salah satunya di Taman Wisata Kuliner Sabang. Di tempat makan berkonsep food court dan outdoor ini kita bisa menikmati sajian Sate Gurita, yang dapat dipilih apakah menggunakan bumbu kacang atau bumbu sate padang. Tekstur dari gurita ini tidak seperti cumi yang cenderung alot, tapi lembut, sepintas mirip dengan daging ayam. Penggemar cita rasa manis akan pilih bumbu kacang, sedangkan yang condong ke gurih silakan pilih bumbu sate padang. Harga satu porsi sate gurita ini Rp. 15.000 yang berisi sekitar 6 tusuk sate dan lontong.

Tidak cuma sate gurita, di Taman Wisata Kuliner ini juga kita dapat menikmati kuliner Aceh yang sudah terkenal se-antero Indonesia, apalagi jika bukan Mie Aceh. Terdapat dua sajian mie aceh yang bisa kita pilih apakah lebih suka kering atau berkuah. Untuk isiannya lebih beragam, apakah mau cumi, udang, daging sapi dan telur. Cita rasa mie aceh di sini layak dipoedjiken, gigitan pedasnya dapet dengan tetap menghadirkan aroma khas dari kuliner yang satu ini. Untuk satu porsi mie aceh udang harus ditebus dengan harga Rp. 20.000,- sedangkan mie aceh cumi Rp. 18.000. Untuk minumnya silakan coba pesan teh serai yang memberikan kehangatan teh dengan aroma serai yang menyegarkan.

Selain sate gurita dan mie aceh, masih banyak menu lainnya yang dapat kita nikmati di tempat ini seperti Nasi Goreng, Martabak aceh, sate padang, sate ayam, cumi goreng, mie bakso dan sebagainya. Tapi sebenarnya ada menu yang paling spesial di Taman Wisata Kuliner Sabang ini dan gratis lagi. Apakah itu? Hembusan semilir angin pantai dan pemandangan terbenamnya matahari. Ya dengan konsep outdoor di pinggir pantai kita bisa menikmati hembusan angin pantai di sore hari, sambil menantikan terbenamnya matahari di ufuk barat di taman wisata kuliner ini. Acungan jempol perlu diberikan kepada Pemerintah Kota Sabang yang membangun tempat kuliner sabang ini dengan konsep sederhana tapi memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya. Selain menikmati keindahan alamnya, jangan lewatkan pula untuk berwisata kuliner di kota Sabang, kota dimana matahari terbenam paling akhir di Indonesia.


Jumat, 10 April 2015

WisataKuliner Aceh - Sie Reuboh


Wisata Kuliner Indonesia #366
Kuliner Aceh
Rumah Makan Delima Baru
Jl. Banda Aceh - Medan, Lubok Batee
Banda Aceh


Sekilas tampak seperti gulai daging, tapi begitu suapan pertama masuk ke mulut Anda akan temukan sensasinya yang berbeda, jauh dari yang dibayangkan sebelumnya. Setidaknya itu yang saya rasakan ketika mencicipi kuliner khas Aceh yang satu ini: Sie Reuboh yang menjadi andalan di Rumah Makan Delima Baru - Banda Aceh. Agak tersentak dengan cita rasa yang disajikan menu ini, rasa asam segar yang menyengat langsung memenuhi rongga mulut bertautan dengan sedikit cubitan pedas di antaranya, sangat berbeda dengan aroma gulai yang saya bayangkan sebelumnya. Rasa asam muncul dari cuka, berpadu dengan aneka rempah dalam kuah yang ternyata tidak menggunakan santan, tapi penuh lemak sehingga kental. Cita rasa ini meresap ke dalam setiap serat daging sapi yang menjadi bahan utama. Karena penuh lemak, maka Sie Reuboh ini wajib dihidangkan panas-panas. Dan uniknya ternyata menu ini juga menjadi pilihan buah tangan bagi orang-orang yang berkunjung di Aceh karena bisa tahan sampai satu bulan lamanya.

Ayam Tangkap
RM Delima Baru adalah rumah makan yang menyajikan aneka kuliner khas Aceh, dan tentunya jika berbicara kuliner Aceh tidak dapat dilepaskan dari salah satu item yang menjadi ikonnya: Ayam Tangkap. Ayam kampung yang dipotong kecil digoreng kering, dan berpadu dengan daun kering yang jadi ciri khas dari Ayam Tangkap. Ini adalah perpaduan dari daun pandan dan daun temurui atau yang dikenal juga dengan nama daun salam koja atau daun kari. Juga ada cabe hijau, yang kesemuanya digoreng kering dan dapat dimakan langsung, bukan sekedar bumbu atau penghias semata. Bisa disebut, belum ke Aceh jika belum mencicipi Ayam Tangkap.

Sie = Daging; Reuboh = Rebus, jadi sejatinya Sie Reuboh adalah daging rebus, tapi bukan rebus sembarang rebus tentunya, terbukti dengan lembutnya daging yang disajikan dalam menu ini. Walau hanya dibumbui bawang merah, bawang putih, cabe rawit, cabe merah dan merica, selain cuka, tetapi menikmati Sie Reuboh ini memberikan sensasi tersendiri yang unik. Dan sie reuboh di RM Delima Baru ini katanya berbeda dengan tempat lainnya, sehingga tak salah dinobatkan sebagai signature rumah makan ini. RM Delima Baru dapat kita temui dalam perjalanan antara Bandara Sultan Iskandar Muda menuju kota Banda Aceh, tepatnya di Jl Raya Banda Aceh - Medan, kawasan Lubok Batee. Sempatkanlah mampir jika berkunjung ke Aceh...

Mau tahu tempat Kuliner Aceh lainnya? Klik disini

Jumat, 03 April 2015

WisataKuliner Bogor - Martabak Kingkong


Wisata Kuliner Indonesia #365
Kuliner Bogor
MARTABAK KINGKONG
Depan Alfamart Jl. Bangbarung (Jl Achmad Sobana), Bantarjati - BOGOR


Martabak manis, siapa yang tidak kenal kudapan yang satu ini. Aoonan yang terbuat dari campuran tepung terigu, telur, dan gula dipanggang dalam ketel atau semacam loyang besi berbentuk bundar, kemudian ditaburi cokelat, gula, kacang, susu, dan lainnya sesuai selera. Seiring berjalannya waktu varian toping dari martabak ini juga mulai beragam, ada yang menggunakan keju, ketan hitam, kelapa, kismis, pisang, nangka dan sebagainya. Tapi ada yang berbeda dengan topping martabak manis yang disediakan oleh Martabak Kingkong, di daftar menu kita akan melihat pilihan topping yang "kekinian", sebut saja: Kit Kat Cokelat, Strawberry dan Green Tea, Snickers, Cokelat Van Houten dan Toblerone, Oreo, Coco Crunch, Marshmallow, Selai Nutella, Choco dan Choco Hazelnut Spread dari Ceres, Cokelat M&M's, Ovomaltine, bahkan Es Krim Magnum! Tentunya kita tidak bisa pilih semua topping tersebut dalam satu martabak, untuk ukuran kecil hanya bisa memilih dua topping sedangkan martabak ukuran besar bisa memilih sampai 4 topping. Contoh martabak yang saya pilih: adonan dasar martabak setelah dioles mentega kemudian dioles Ceres Choco Hazelnut, kemudian di atasnya ditaburi Coco Crunch, M&M's dan Marshmallow yang dibakar terlebih dahulu, dengan proporsi area yang sama. Awalnya saya pikir martabak ini akan terasa terlalu manis buat lidah saya, tapi ternyata dugaan tersebut salah, karena tidak tercampur maka justru kita punya keasikan tersendiri dalam menyantap setiap bagiannya. Dan choco hazelnut yang menjadi bahan olesan ternyata mengambil peran signifikan dalam melapisi rasa martabak ini menjadi ciamik. Jempol layak diberikan tidak hanya untuk kreativitasnya tapi juga atas cita rasa yang disajikan.

Menu Martabak Kingkong, harga berkisar dari Rp. 15rb s.d Rp. 90rb
Bagaimana dengan harganya? Disparitas harga cukup besar di Martabak Kingkong ini, tergantung dengan topping yang kita pilih. Untuk ukuran mini paling murah bisa kita beli dengan harga Rp. 15.000 sedangkan martabak besar yang paling mahal berharga Rp. 90rb. Untuk pilihan topping seperti di atas harus saya tebus dengan harga Rp. 75rb. Tapi yang perlu diperhatikan bahwa ukuran besar juga tidak sebesar martabak manis pada umumnya. Terkesan mahal memang, tapi jika melihat bahan baku premium yang digunakan memang layak dihargai seperti itu. Dan asiknya, topping yang diberikan memang tidak pelit, tidak hanya sekedar menutupi bahan dasarnya tapi memang menumpuk berjejal demi memberi kepuasan bagi para pembelinya

Outlet Martabak Kingkong Bogor
Sejatinya, Martabak Kingkong Bogor ini adalah cabang dari Kota Medan yang telah sukses "menjajah" kota tersebut dengan 12 gerainya dan satu cabang di kota Kisaran. Seperti dikutip dari okezone.com, outlet di Bogor ini adalah cabang ke-14 dari usaha yang dibangun oleh Risty Nasution dan Mahardika Krisnapati. Berjejer dengan "gerobak" lainnya di pelataran alfamart bangbarung seperti kebab baba rafi, aneka juice dan lainnya, Martabak Kingkong baru bisa kita temui mulai sore hari yaitu pukul 16.00 dan tutup pukul 21.00. Alat produksinya yang terbatas membuat banyak pelanggan harus rela mengantri untuk mendapat giliran mendapatkan pesanan martabaknya. Tapi itu tidak menyurutkan niat mereka untuk bisa turut menikmati manisnya Martabak Kingkong yang berbeda. Penasaran?

Untuk menikmati wisata kuliner Bogor lainnya silakan klik disini.

Peta Lokasi / Alamat Martabak Kingkong Bogor:


Kamis, 02 April 2015

WisataKuliner Bogor - Resto Karimata


Wisata Kuliner Indonesia #363
Kuliner Bogor
RM KARIMATA
Depan Pintu Tol Sentul Selatan-2
The Grand Sentul City - Bogor
Telp: 0251-3686976 / 085782887745


Menciptakan menu "signature" alias andalan yang unik dan enak memang gampang gampang susah. Gampang karena kita bisa berkreasi sesuka hati dalam proses penciptaannya, tapi bisa jadi susah jika ternyata hasilnya tidak diterima dengan mulut tangan terbuka oleh para pelanggannya. Nah, di antara tempat makan yang saya nilai berhasil dalam penciptaan menu "signature" adalah RM Karimata. Ya, mungkin lebih dari 90% pengunjung resto ini memburu menu yang sama: Patin Bakar dalam Bambu, sebuah sajian yang unik dari segi penamaan dan penyajian, dengan tetap mengutamakan keunggulan rasa. Ikan Patin dengan tekstur daging yang lunak dan cenderung bau amis, disulap dalam balutan aneka rempah yang berlimpah, dibungkus daun pisang dan dibakar dalam bambu besar. Hmmmm, aroma harum yang khas lansung menyeruak begitu bambu dibuka di hadapan kita. Bumbu yang "royal" membuat aromanya meresap ke dalam daging ikan patin ini, tanpa merusak teksturnya yang tetap lembut. Ada sedikit gigitan pedas yang semakin menguatkan rasa yang telah ada. Satu porsi patin bakar dalam bambu ini harganya Rp. 120ribu, tapi jangan bilang mahal dulu, karena satu porsinya bisa disantap untuk 2-3 orang.


Penasaran untuk coba menu lainnya, Sup Gurame Pedas Kemangi jadi pilihan berikutnya. Dari namanya saja sudah terbayang rasanya, gurame dalam kuah sop yang asam dan pedas dengan timpalan harum daun kemangi. Cita rasa ini mengingatkan saya pada Sop Ikan di RM Taman Taktakan, Serang, yang sama-sama menggunakan kemangi untuk menciptakan aroma yang aduhai dari sajian ini. Harga satu porsinya 90 ribu rupiah dan bisa dinikmati bersama untuk 2-4 orang.

Satu lagi yang dari judul menunya bikin saya penasaran untuk memesan, Udang Bakar Madu. Tampak beberapa potong udang kecil ditusuk menggunakan tusukan sate, sekilas seperti udang bakar biasa. Tapi begitu gigitan pertama masuk ke mulut, ada cita rasa manis dan gurih yang berpadu yang tapaknya dihasilkan oleh madu yang menjadi bumbu dari menu yang satu ini. Walaupun tidak sekaya udang bakar madu dari Gubuk Mang Engking, tapi rasa dari sajian ini tetap boleh dipoedjikeun. Harga satu porsinya Rp. 60ribu.

Ada dua cabang RM Karimata yang bisa kita sambangi, yang satu di Sentul Selatan Bogor dan satu lagi di Samping Mall TAMINI Square, Jl. Raya Taman Mini, Jakarta Timur. Saya baru mencoba yang di Bogor ini, udara sejuk yang dihasilkan angin yang sepoi-sepoi menjadi tambahan nilai buat tempat makan ini. Ya, RM Karimata di Sentul Selatan ini memang menghadap ke lembah, sehingga angin bisa berhembus masuk ke resto ini tanpa penahan. Hati-hati jika datang ke tempat ini pada jam makan siang di hari libur atau akhir pekan, hampir semua meja terisi penuh oleh pelanggan. Dan jangan datang di hari Senin karena resto ini tutup. Buat yang akan berwisata kuliner di kota Bogor, RM Karimata dengan Ikan Patin Bakar dalam Bambu - nya ini layak dicatat sebagai destinasi kuliner Anda.